Alasan dan Faktor Shin Tae‑yong Berpisah dengan Ulsan HD

Mantan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae‑yong (STY), resmi dipecat oleh klub Korea Selatan Ulsan Hyundai (Ulsan HD) pada 9 Oktober 2025, hanya sekitar 65 hari sejak diangkat sebagai pelatih kepala.

Berikut ini faktor‑faktor yang menjadi latar belakang keputusan tersebut.

1. Performa Klub yang Buruk

  • Dalam 10 pertandingan di semua kompetisi di bawah asuhannya, Shin hanya berhasil meraih 2 kemenangan, sementara sisanya ada seri dan kekalahan.
  • Tim yang sebelumnya juara bertahan Liga K‑League selama tiga musim, kini merosot drastis hingga mendekati zona degradasi. Posisi klasemen Ulsan berada di urutan ke‑10 dari 12 tim.
  • Produksi gol yang rendah jadi sorotan: selama kepemimpinannya, Ulsan cuma mencetak 10 gol tapi kebobolan 16 gol.

2. Ekspektasi Tinggi dan Tekanan Klub

  • Ulsan HD sebelumnya telah meraih prestasi gemilang sebagai juara K‑League tiga musim berturut‑turut (2022‑2024).
  • Ketika Shin Tae‑yong diangkat, dibebankan harapan untuk membangkitkan kembali dominasi dan posisi tim di papan atas liga.
  • Namun hasil tidak konsisten dan jarak poin terhadap pemimpin liga makin jauh hanya memperparah tekanan dari manajemen dan suporter.

3. Masalah Konsistensi dan Stabilitas

  • Setelah beberapa kemenangan awal, tim gagal mempertahankan momentum. Banyak hasil seri dan kekalahan yang muncul secara berturut-turut.
  • Dalam laga terakhir-lasta, Ulsan sempat kalah telak (contohnya 0‑3 dari Gimcheon Sangmu) yang dianggap sebagai “ujung tombak” bagi keputusan pemecatan.

4. Ancaman Degradasi

  • Karena posisi di klasemen sangat rendah (peringkat ke‑10 dari 12) dan performa buruk, Ulsan menghadapi risiko besar harus mengikuti play‑off degradasi atau bahkan turun kasta.
  • Bagi klub sebesar Ulsan, yang terbiasa berada di puncak, berada di zona degradasi dianggap kondisi yang tidak bisa ditoleransi.

5. Faktor Internal & Rumor

Selain faktor teknis/performa, ada beberapa isu internal yang muncul di media:

  • Ada rumor bahwa Shin Tae‑yong kurang melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan pihak klub saat akan mengumumkan perombakan squad.
  • Isu perlakuan kepada pemain juga muncul, termasuk tuduhan “pelatih kasar” — meskipun Shin membantah melakukan kekerasan fisik atau emosional.
  • Rumor terkait tindakan-tindakan yang dianggap kurang profesional, misalnya membawa perlengkapan golf ke dalam bus tim saat pertandingan tandang, yang dianggap oleh beberapa pihak sebagai kurangnya fokus atau tidak menunjukkan dedikasi penuh.

6. Waktu yang Sangat Singkat dan Tekanan Segera

  • Masa jabatan Shin Tae‑yong di Ulsan sangat pendek — hanya sekitar 65 hari sejak awal Agustus sampai pemecatan awal Oktober.
  • Karena klub sebelumnya juga sudah mengganti pelatih (Kim Pan‑gon) karena performa yang buruk, Ulsan tidak banyak memberi ruang toleransi tinggi bagi Shin untuk memperbaiki kondisi.

Kesimpulan

Pemecatan Shin Tae‑yong dari Ulsan HD bukan hanya karena satu faktor tunggal, melainkan kombinasi dari:

  • Performa tim yang buruk (hasil, produktivitas gol, konsistensi)
  • Ekspektasi besar dari klub juara bertahan
  • Risiko degradasi yang terasa sangat nyata
  • Faktor internal seperti komunikasi, profesionalisme, dan rumor perlakuan kepada pemain
  • Tekanan waktu yang sangat terbatas untuk menunjukkan perubahan

Keputusan pemecatan diambil oleh klub sebagai respons terhadap situasi yang dianggap kritis dan tidak memberikan hasil yang memuaskan dalam waktu singkat.

List Artikel Rekomendasi Untuk Anda Baca :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *